Pulau Lombok merupakan daerah yang pantas disebut sebagai daerah kepulauan yang memiliki nilai ekonomi di setiap pulau yang dimilikinya. Dari sekian pulau yang dimiliki ada salah satu pulau yang memiliki keindahan pulau yang sangat esotik yaitu GILI MATRA (Meno, Air, Trawangan). Kawasan ini memiliki luas 2.954 ha terdiri dari daratan 665 ha yang terbagi atas + 340 ha dengan keliling pulau + 7,5 ha, Gili Meno + 150 ha dengan keliling pulau + 4 km, Gili Air 175 ha dengan keliling pulau + 5 km dan selebihnya merupakan perairan laut. Ekosistem terumbu karang di ketiga gili ini merupakan menjadi daya tarik tersendiri yang menyebabkan setiap wisatawan selalu merasa terpesona dengan ke virginan ekosistem terumbu karang (blue coral) di Gili Matra tersebut.Wisata Bahari memiliki prospek kedepannya, dengan harapan dengan berkembanganya wisata bahari maka keperdulian dalam menjaga kelestarian lingkungangan seperti terumbu karang, lamun semakin lebih nyata oleh masyarakat, lokal, pengusaha resort/hotel, pemerintah, LSM, lembaga adat. Dari peluang dan kekuatan yang dimiliki ini diharapkan TWP Gili Matra mampu menggaraikan prekonomian Kab.Lombok Utara pada khususnya dan NTB pada umumnya baik bidang Kelautan dan Perikanan maupun Pariwisata. Untuk menjaga kesinambungan potensi ini perlu dipikirkan prioritas program yang perlu diupayakan yaitu (1) penataan sarana dan prasarana sesuai dengan tata ruang dan daya tampung serta daya dukung kawasan, meliputi fasilitas dan pelayanan termasuk perbaikan aksesibilitas menuju lokasi yang berkaitan dengan pengembangan dimasa yang akan datang, (2) Pelayanan dan pengelola fasilitas, kaitannya dengan kenyamanan pengunjung, melalui pembentukan organisasi pengelola yang dapat menjalankan tugas dan fungsi. (3) Mengembangkan wisata bahari dengan pola Kemitraan (4) skill dan pengetahuan masyarakat sekitar tentang konsep pengembangan wisata bahari perlu dioptimalkan dengan pelatihan dan bimbingan secara berintegrasi dan berkelanjutan (5) promosi yang lebih intensif dengan lebih menonjol keunggulan yang tidak dimiliki oleh kawasan lainnya sekaligus sebagai salah satu bentuk meningkatkan investor dan investasi (6) tetap melibatkan peran serta kelompok masyarakat dalam kegiatan wisata bahari dan turut juga mengambil langkah terhadap perubahan ekologi dengan langkah yang tepat.Dengan demikian pembangunan ekonomi di setiap wilayah pesisir dengan muatan lokal yang berbasis masyarakat akan mampu menjadi pendorong sekaligus prime mover pemabngunan daerah, besar harapan seluruh komponen yag terlibat didalamnya akan terjalin simbiosis mutualisme dengan mengedepankan Kesejahteraan dan Kemaslahatan Umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar