POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN LOMBOK UTARA
1. Letak Geografis dan Administratif
Wilayah Kabupaten Lombok Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
· Sebelah barat : Selat Lombok
· Sebelah timur : Kabupaten Lombok Timur
· Sebelah utara : Laut Jawa, dan
· Sebelah selatan : Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah
Secara administratif Kabupaten Lombok Utara terdiri atas 5 kecamatan yaitu Kecamatan Pemenang, Tanjung, Gangga, Kayangan, dan Kecamatan Bayan. Kecamatan yang memiliki daerah terluas adalah Kecamatan Bayan dengan luas wilayah 329,10 Km2 atau 40,65% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Lombok Utara yang terdiri dari 9 Desa dan 94 Dusun sedangkan kecamatan Pemenang memiliki wilayah paling kecil yaitu dengan luas wilayah 81,09 Km2 atau 10,02 % dari Luas wilayah Kabupaten Lombok Utara yang terdiri atas 4 Desa dan 64 Dusun. Secara lebih terperinci disajikan pada Tabel .1.
Tabel .1 Luas Kabupaten Lombok Utara Menurut Kecamatan
No | Kecamatan | Ibukota | Jumlah Desa | Jumlah Dusun | Luas (Km2) | Pesentase |
1 | Pemenang | Pemenang | 4 | 64 | 81,09 | 10.02 |
2 | Tanjung | Tanjung | 7 | 33 | 115,64 | 14.28 |
3 | Gangga | Gangga | 5 | 50 | 157,35 | 19.44 |
4 | Kayangan | Kayangan | 8 | 81 | 126,35 | 15.61 |
5 | Bayan | Bayan | 9 | 94 | 329,10 | 40.65 |
Jumlah | 33 | 322 | 809.53 | 100,00 |
Sumber : Profil Lombok Utara Tahun 2005-2007
2. Iklim dan Curah Hujan
Kabupaten Lombok Utara beriklim tropis yang dipengaruhi oleh tekanan udara pada garis khatulistiwa dan angin dari arah Barat dan selatan dengan kecepatan rara-rata 4,8 Km/jam. Rata-rata curah hujan per bulan Tahun 2008 sekitar 147,67 mm. Curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada akhir dan awal tahun, yaitu pada bulan-bulan November dan Desember serta Januari hingga Februari. Jumlah hari hujan pada bulan-bulan musim hujan tersebut juga berbeda-beda. Dengan perbedaan tersebut, Kabupaten Lombok Utara memiliki dua musim, yaitu musim hujan sekitar bulan Oktober sampai bulan Mei dan musim kemarau pada bulan Juni hingga September.
Sedangkan suhu udara rata-rata pada tahun 2008 adalah 27oC seiring dengan musim yaitu jika musim kemarau suhu akan meningkat yaitu suhunya berkisar antara 27,1 – 27,4o C sedangkan pada musim penghujan, suhu akan turun yaitu suhunya antara 24,8 – 26,8oC.
3. Demografi
Penduduk Kabupaten Lombok Utara pada Tahun 2007 berjumlah 209.998 jiwa, meningkat 14.830 jiwa dari tahun 2005 hingga tahun 2007. secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Utara
No | Kecamatan | Laki laki | Perempuan | Jumlah | ||||||
2005 | 2006 | 2007 | 2005 | 2006 | 2007 | 2005 | 2006 | 2007 | ||
1 | Tanjung | 20,914 | 21,894 | 22,263 | 2,280 | 23,300 | 23,692 | 43,194 | 45,194 | 45,955 |
2 | Pemenang | 14,705 | 15,226 | 15,482 | 5,187 | 15,623 | 15,886 | 29,892 | 30,849 | 31,368 |
3 | Gangga | 19,702 | 21,459 | 21,819 | 0,909 | 22,949 | 23,335 | 40,611 | 44,408 | 45,154 |
4 | Kayangan | 17,957 | 19,324 | 19,649 | 8,999 | 20,215 | 20,554 | 36,956 | 39,539 | 40,203 |
5 | Bayan | 20,827 | 21,857 | 22,224 | 1,688 | 22,712 | 23,094 | 42,515 | 44,569 | 45,318 |
Jumlah | 94,105 | 99,760 | 101,437 | 99,063 | 104,799 | 106,561 | 193,168 | 204,559 | 207,998 |
Sumber : Profil Lombok Utara Tahun 2005-2007
4. Potensi, teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap
Perairan laut Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat sepanjang pantai merupakan daerah terumbu karang, selain mempunyai beberapa teluk juga terdapat 3 buah gugusan pulau kecil sehingga mempunyai potensi pengembangan perikanan yang cukup besar karena merupakan daerah tempat berkumpul dan berkembangbiaknya ikan, perairan lautnya juga merupakan alur migrasi ikan dari Lautan Pasifik ke Samudra Indonesia.
Nelayan-nelayannya masih tergolong sebagai nelayan tradisional karena merupakan nelayan dengan alat tangkap masih tergolong relatif sederhana yaitu hanya dengan menggunakan perahu kayu tradisional dengan ukuran panjang 5 - 7 meter yang digerakan dengan layar atau kadang dengan mesin tempel/ketinting 5 PK sementara alat tangkap yang dipergunakan terdiri beberapa model Gill net dan beberapa model pancing dasar serta model jenis alat tangkap ikan lainnya yang dalam pengoperasiannya harus dengan cara membuang jangkar, sehingga sengaja ataupun tidak yang pasti bahwa kegiatan penangkapan ikan ini telah ikut andil dalam kerusakan ekosistem terumbu karang.
Disisi lain, Potensi perikanan tangkap di Kabupaten Lombok Utara sangatlah besar namun pengelolaannya belum optimal. Kegiatan penangkapan ikan paling banyak dilakukan di Kecamatan Pemenang, namun jumlah produksi perikanan tangkap paling banyak terdapat di Kecamatan Bayan sebesar 1391,60 ton pada tahun 2006 sedangkan kecamatan Kayangan memiliki produksi yang paling rendah yaitu sebesar 561,80 ton pada tahun 2006. Data Kelompok Nelayan dan sarana tangkap pada lampiran 1.
Gambar 1. Perahu Nelayan di Kabupaten Lombok Utara
Gambar 2 Alat Tangkap yang di Gunakan Nelayan Kab. Lombok Utara
5. Kelembagaan dan Pemasaran
a. Kelembagaan
Nelayan di Kabupaten Lombok Utara sudah tergabung dalam 46 kelompok nelayan yang tersebar di seluruh kecamatan Kabupaten Lombok Utara. Keberadaan kelompok ini akan mempermudah pembinaan oleh Dinas Keluatan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lombok Utara dalam pengelolaan usaha yang lebih efektif dan efisien.
b. Pemasaran
Jaringan pemasaran ikan tangkapan nelayan cukup luas mulai dari pemasar lokal di kabupaten Lombok Utara, sampai di pasarkan kepada pengusaha yang berorientasi pemasaran keluar dari Kabupaten Lombok Utara, sehingga sangat memudahkan pembudidaya dalam memilih pembeli yang paling menguntungkan. Data Kelompok Pelele pada Lampiran 2.
6. Potensi Budidaya Ikan Air Tawar
Kegiatan Budidaya Air Tawar di Kabupaten Lombok Utara cukup potensial untuk terus dikembangkan karena menjanjikan dari segi ekonomis maupun dari segi daya dukung sumberdaya alam, untuk kegiatan Budidaya Air Tawar yang meliputi budidaya ikan pada Kolam Air Tenang, Kolam Air Deras, Mina Padi, Mina Kangkung dan Karamba.
Potensi lahan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Lombok Utara terkonsentrasi di Kecamatan Tanjung dan Gangga. Berdasarkan Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat tahun 2008 tercatat bahwa kegiatan budidaya air tawar yang terdapat di KLU hanya pembesaran ikan di kolam air tenang, dengan jumlah pembudidaya di Kecamatn Tanjung sebanyak 21 orang, luas lahan 1220 m2 dan jumlah produksi 900kg. sedangkan di Kecamatan Gangga tercatat jumlah pembudidaya sebanyak 10 orang dengan luas lahan 5500m2 dan produksi 76,2 ton.
Potensi sumberdaya alam di kecamatan Pemenang, Tanjung, Gangga dan Kayangan sangatlah luas yang belum digarap untuk kegiatan perikanan, yang sampai saat ini hanya digunakan sebagai lahan pertanian. Disamping itu dua kecamatan yaitu Kecamatan Gangga dan Tanjung dipisahkan oleh Sungai Segara yang membentang ditengah-tengah kecamatan tersebut. Sungai Segara merupakan sumber air yang sangat bagus untuk kegiatan perikanan yang mana tidak pernah kering sepanjang tahun dan belum banyak terkontaminasi limbah rumah tangga karena sungai tersebut jauh dari pemukiman warga.
7. Tingkat Teknologi
Tingkat teknologi yang diterapkan tergolong sangat sederhana dalam arti aplikasi teknologi belum dapat dilaksanakan secara optimal seperti pemijahan masih secara tradisional serta jenis ikannya yang dapat dibudidayakan hanya ikan nila, sedangkan budidaya untuk jenis ikan lainnya belum dapat dilaksanakan karena masih rendahnya pengetahuan pembudidaya tentang teknologi budidaya ikan dan belum tersedianya sarana dan prasarna penunjang.
8. Dukungan Benih
Kegiatan Budidaya perikanan air tawar di KLU mendapat dukungan benih dari Pasar Benih Ikan Sigerongan dan UPR di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Benih yang beredar selama ini kebanyakan benih lokal tanpa mengetahui asal-usul induknya tetapi ada juga benih berkualitas unggul namun jumlahnya masih sangat terbatas.
Pada Tahun 2008 Kabupaten Lombok Utara masih masuk dalam Kabupaten Lombok Barat dan masih mendapatkan bantuan subsidi benih ikan dan bantuan sosial dari Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Namun pemberian benih tersebut tidak disertai pakannya sehingga pembudidaya masih kesulitan mendapatkan pakan karena disamping harganya mahal juga karena belum tersedianya agen pakan di Kabupaten Lombok Utara.
9. Sarana Prasarana Penunjang
a. Kondisi kolam dan lingkungannya
Kondisi kolam pembudidaya lebih banyak kolam belum permanen hanya mengandalkan kekuatan tanah sebagai pematangnya dan masih termasuk kolam air tenang padahal ketersediaan air untuk kolam air deras sangatlah memungkinkan. Bentuk kolam masih banyak yang tidak beraturan dan padat tebar benihnya masih rendah.
b. Kelembagaan
Jumlah pembudidaya ikan air tawar di Kecamatan Tanjung dan Gangga sebagai daerah konsentrasi kegiatan budidaya perikanan air tawar pada tahun 2008 adalah 31 orang dan saat ini telah berkembang lebih dari dua kali lipatnya dan pembudidaya tersebut telah tergabung dalam beberapa kelompok. Keberadaan kelompok ini akan mempermudah pembinaan dalam pengelolaan usaha yang lebih efektif dan efisien.
Gambar 3. Kolam Ikan Air Tawar di Kabupaten Lombok Utara
c. Pemasaran
Jaringan pemasaran ikan air tawar yang cukup luas mulai dari pemasar lokal disekitar lokasi budidaya sampai dengan pengusaha yang berorientasi pemasaran keluar dari Kabupaten Lombok Utara, sehingga sangat memudahkan pembudidaya dalam memilih pembeli yang paling menguntungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar